Kamis, 11 Juni 2015

Undangan Pernikahan Palembang


Heyhoo semuaaa...aaakkk seneng deh bisa balik nulis di blog lagi. Entah kenapa bulan mei kmren malessss buangett nget nget untuk ngeblog. Padahal bahan untuk di post tuh seabreg-abreg. Anyway, alhamdulillah pembaca di blog aku sedikit demi sedikit udah nambah hehehe *menarihulahula* dan judul blog yang paling banyak dibaca adalaaahhh *gayabacanominasi*.... CINCIN KAWIN !!! *tepuktangan*. Entah kenapa judul ini yang paling laris dibaca di blog aku dan disusul oleh judul tentang KEBAYA PENGANTIN. Bisa disimpulkan bahwa blog yang nyeritain seputar persiapan masalah nikah tuh laris manis tanjung kimpul dibaca dan dicari oleh para bridezilla di seluruh penjuru dunia *lebay*. Okeyy.. Kali ini aku bakal share tentang persiapan pernikahanku yang lain dimulai dari UNDANGAN PERNIKAHAN.

Bridezilla udah pasti ketar ketir juga dong masalah persiapan undangan pernikahan. Jaman sih mungkin udah cyber tapi ngga mungkin juga kita ngundang keluarga, temen, tetangga atau fans kita *ngarep* hanya pake via bbm, wa, path, email atau mungkin surat yang dititip di burung merpati... Helloowww ngga gitu jugaaa kalleee... Biar lebih formal dan sopan pastinya kita pake undangan untuk ngasih tau ke orang lain kalo kita dan pasangan mau ngadain acara pernikahan. Nah.. Hal yang pasti dirasain oleh calon pengantin adalah BINGUNG. Kenapa bingung?? Ya karena pertama harus nentuin pengennya kita kayak gimana, mulai dari bentuknya, warna, ukuran dan yang pasti harganya. Kalo pengalaman aku kemarin, yang namanya nyari model undangan sesuai budget aku dan cami itu adalah hal yg paling sulit karena ada model yang kita suka bingit tapi harganya melambung jauhh terbang tinggiii bersamaaa mimpiii *angguncsasmialaala*. Ada juga yg harganya cucook banget tapi modelnya kurang sreg lah, kekecilan lah, kurang elegan lah, ujungujungnya nyari lagi opsi lain *capengrempong*. Pencarian kami mulai dari internet dulu, liat-liat contoh model undangan di mpok google, website khusus undangan pengantin trus ke instagram dan media sosial lain. Ada yang biasa aja, ada yang bagus dan ada yang super bagus tapi ketika aku konfirmasi ya itu tadi.. MAHAL bokk.. Yah bisa dimaklumi sih, kalo hasil bagus ya wajarlah harganya juga mahal. Aku dan cami tuh emang pengen undangan yang harganya terjangkau, "HEMAT BEB !!!" (^0^). Aku membatasi budget untuk undangan berada di batas 5-6 juta dengan jumlah 750 lembar. Tapi sayangnya kisaran harga untuk undangan hardcover adalah 10-15 ribu. OMG... Ternyata emang bener nikah itu ngga murah. Pusing deh pala barbie jadinya hahahah.. Ada nih beberapa contoh undangan yang aku suka, mau liat?? Mauu?? Cekidot guys!!!

Model Softcover ^^
Harga untuk pic no 1 itu 5500 rupiah per lembar ya tapi bentuknya softcopy. Itu diluar harga untuk emboss nama/full dan foil nama. Bisa sih kalo diganti jadi hardcopy, harga perlembar menjadi 8.500 rupiah per lembarnya. Trus ada biaya tambahan untuk full emboss sebesar 3.000 rupiah dan Poly (tinta emas/silver) untuk nama capeng dikenakan biaya 1.000 rupiah/pcs. Fyuh... lumayan juga jadi biayanya kalo undangannya pengen dibuat emboss dan foil. Yang jelas jatuh cinta banget sama warnanya. Unyuuuu maksimall ^o^
Model Lipat
Untuk pic no 2, ini undangan hardcover dan model lipat gitu plus kesan elegannya juga dapet. Pastinya, kalian bisa liat... Warnanyaaaa kakakkkk..... Sukaaaaa....*thumbsup* Aku belum tanya harga sih, tapi feeling mengatakan hrganya diatas 10rb rupiah perlembarnya. Entah kenapa jadi mundur teratur sendiri. 

Warnanya rada elegan ^^
Pic yang ketiga, warnanya sendiri bukan fuschia tapi aku suka aja sama modelnya elegan gitu dan simple, ngga banyak macem paling cuma ukuran aja yang menurutku secara pribadi harus di gedein dikit. Untuk harga, kemarin sempet tanya harga dan dapet di kisaran 12.000-13.000 rupiah memakai bungkus mika. 

Tuh kan tuh kannn... Makin tambah bingung milih undangannya. Akhirnya pas mudik ke palembang kemarin, aku sempet datengin salah satu tempat percetakan di daerah Jl. Merdeka palembang. Pas udah konsultasi sm mbak yang jaga, undangan yang kita mau itu dikasih harga 11 ribu dengan ketentuan model hardcover dengan emboss dan foil untuk tulisan wedding dan nama capeng. Ukurannya ngga begitu gede kayak ukuran 4R lebih dikit gitu. Whatt !!!  Over budget banget ini namanyaa.. Dan harga tersebut belum termasuk emboss juga untuk detail gmbar di sisi halaman undangan. Duh... Akhirnya kita berdua keluar dari percetakan tersebut dengan muka manyun. Trus nanya-nanya lagi ke tempat lain, harganya juga mirip-mirip antara 10-15 ribu rupiah. Karena belum ketemu tempat yang cocok dan aku juga harus balik lagi ke jepara untuk kerja, si cami bilang akan nyari tempat lain lagi untuk berburu percetakan yang sesuai dengan maunya kita berdua *sosweet*. 
Model yang sempet kita tanyain
Beberapa minggu kemudian si cami ngabarin kalo dia punya satu tempat referensi percetakan yang kayaknya bakal cocok sama maunya kita berdua. Cami tuh dapet referensi karena dia baru aja dapet undangan nikah dari temennya dan bentuk undangan dia itu bikin cami jatuh hati karena elegan banget (cami suka segala sesuatu yang berbau elegan). Begitu cami kirim foto undangan temennya itu via bbm, aku pun juga jadi suka sama model dan desainnya apalagi undangannya berbentuk hardcover dan full emboss. Sayang warna nya bukan fuschia tapi warna cokelat, tapi si cami udah kesengsem banget sama tuh undangan. Jujur aku sendiri aja juga naksir sama model dan bentuknya. Simple tapi kesan elegannya dapet banget. Di bagian belakang undangan terdapat info contact person percetakan tersebut. Namanya Liza Photography (selain undangan, mereka juga menyediakan jasa foto dan suvenir juga loh). Si cami udah survey ke tempatnya langsung dan ngasih aku info kalo biaya pembuatan undangan disana masih terjangkau sama budgetnya kita yeayyyy *tebarbunga* (^o^). 

Akhirnya setelah aku cuti untuk pulang ke palembang, kita berdua langsung janjian untuk kopi darat (ahayyy) sama si mba liza untuk nanyain perihal undangan. Ketika kita sampe di TKP ternyata mba liza lagi bobok, jadinya kita dilayanin sama suami nya yang super ramah dan baik. Pertama nya kita hanya nyampein bentuk undangan yang kita pengen seperti bentuk hardcover, full emboss, foil dan si cami pengen banget pake mika sebagai bungkus undangannya. Setelah itu kita langsung dikasih contoh undangan seabrek sm mas nya, langsung lah mata kita berdua nyari contoh yang mirip punya temennya si cami itu. Pas ditanya ternyata harga undangan tersebut 10.000. Woww !!!! ada 2 defenisi dari kata wow yang kusebutin tadi. Pertama, Woww.. harganya ngga semahal di tempat percetakan lain yang udah netapin harga kisaran 11-15 ribu rupiah. Wow yang kedua adalah "Woww... masih diluar budget yang kita berdua siapin" hahahahha *teuteup*. Komponen utama undangan kita yaitu model potrait (bukan landscape), aku kita pengen warnanya fuschia/shocking pink, amplop berbahan mika. Mas tersebut langsung keluarin kalkulator dan ngasih di harga 7.000 rupiah/lembar nya diluar biaya emboss dalam dan foil beserta mika. Jadi untuk emboss sisi dalam undangan itu cuma dikenakan biaya Rp 50,- per emboss nya, kalo foil Rp 100,- untuk nama capengnya. Biaya untuk bungkus undangannya pun beda lagi guys.. Kalo pake mika, biaya ditambah sebesar Rp 1.500,-. Untuk amplop exclusive harga nya antara Rp 1.500- Rp 2.000. Sedangkan untuk yang plastik biasa aku kurang tau juga, mungkin dapet harga yang lebih miring lagi..heheheh. 


Setelah tau undangan kita dihargai Rp 7.000/lembar dan memakai bungkus mika, kita berdua tinggal nentuin bagian mana aja yang mau ditambah emboss dan foilnya. Kita mutusin untuk memakai emboss di sudut tiap sisi undangan bagian dalam (total jadi 8 emboss) dan foil untuk nama pengantin dan tulisan "undangan" yang ada di bagian mika-nya. Perhitungannya menjadi 8x@50 = Rp 400,- sedangkan untuk foil pada bagian nama capeng dan seluruh tulisan yang ada di mika dihitung totalnya menjadi Rp 400 juga (aku lupa berapa total bagian huruf yang di foil) +_+. Total harga untuk undangan menjadi Rp 9300,- dengan rincian sebagai berikut:

Undangan hardcover full emboss (Rp 7.000)
Bungkus Mika (Rp 1.500)
Emboss sisi dalam (8x@50= Rp 400)
Foil Undangan (Nama dan Mika= Rp 400)

Total Harga= Rp 9.300

Jumlah Undangan= 750 pcs
Total Keseluruhan (9.300 x 750 = Rp 6.975.000)

Melihat total harga undangan per lembar tersebut, aku sama cami langsung respon cepat untuk nego harga lagi sama si mas nya hehehe *otakdagang*. Kita minta harga dipangkas menjadi 9 ribu rupiah. Proses inilah yang membutuhkan waktu agak lama hahahha. Setelah melakukan upaya bujuk rayu mati-matian ke mas nya, akhirnya dia setuju juga untuk mangkas harganya dari 9.300 menjadi 9.000 rupiah. Yeaayyy... makasihh maaasss *loncatloncat*. Lumayanlah penghematan dikit wkwkwk, so total keseluruhannya menjadi Rp 6.750.000. Ngga enak juga kalo nego yang "lebay" banget sama mas nya, toh harga yang ditawarin emang lumayan make sense banget dibanding percetakan lain. Setelah deal, kita langsung dikasih form untuk mengisi biodata si calon pengantin beserta info pendukung lain seperti tanggal, lokasi dll dari acara nikahan kita. Cuma berita buruknya, aku ngga bisa pake undangan dengan komposisi warna fuschia *nangisdibawahpohon*. 

Jadi ceritanya, setiap undangan hardcover itu bahannya memang sudah tersedia dengan berbagai warna. Sayangnya, bahan undangan hardcover warna fuschianya memang ngga ada. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan teknik "menyiram". Teknik ini dilakukan dengan menyiapkan bahan hardcover dasar berwarna putih lalu mencampur beberapa cat ke mesin cetak agar bahan tadi bisa dicetak warna sesuai dengan pilihan pembeli. Hanya saja, teknik "menyiram" ini memiliki beberapa resiko yaitu warna yang kita mau bisa aja ngga sama persis sesuai warna yang kita inginkan. Contohnya aku pengen undangan warna fuschia, nah si percetakan akan menyiapkan cat untuk campuran warna agar bisa menghasilkan warna tersebut. Anggaplah cat yang akan dicampur antara ungu dan pink muda, si percetakan sendiri hanya menggunakan azas "kira-kira" untuk mencampur cat tadi agar menciptakan si fuschia tadi. Setelah dicetak, hasil bisa aja sesuai dengan maunya kita. tetapi bisa juga hasilnya ngga sesuai seperti undangan ternyata bukan fuschia melainkan lebih ke arah ungu atau lebih mengarah ke pink biasa. Intinya jika cat telah tercampur, otomatis kita ngga bisa tuh mau cetak 1-2 undangan dulu sebagai sample dan jika ngga sesuai bisa di campur lagi catnya sesuai kebutuhan. Ooowww... Tidak Bisa.. Kalo percampuran sudah tidak sesuai, maka pembeli hanya bisa pasrah atau kalopun mau ulang cetak yaa.. biayanya berarti jadi dobel dong yaa...*rugi*. Sebagai capeng yang ngga mau rugi dan ngga mau ambil resiko (it's a bit risky), jadinya kita mutusin pake warna coklat dengan stiker nama berwarna gold di tampilan depan agar menampilkan kesan elegan di undangannya. Setelah fix order, kita berdua langsung dp sebesar dua juta rupiah ke suami mba liza nya. Asiikkkk.. masalah undangan akhirnya selesai deh... semoga aja hasil undangannya nanti bisa sesuai dengan ekspektasi kita berdua *langsungwudhu*. Seperti biasa aku akan kasih info mengenai persiapan undangan untuk para capeng antara lain :

  1. Sebelum ke percetakan, carilah terlebih dahulu model, ukuran, bentuk, desain atau warna dari undangan yang kamu dan cami suka. Ini tujuannya biar kamu ngga bingung lagi nentuin undangannya pas udah kopi darat sama orang percetakan tersebut.
  2. Tentukan jumlah undangan yang ingin kalian pesan, biasanya semakin banyak jumlah undangan maka semakin besar kesempatan kalian untuk nego atau dapet harga yang lebih murah per lembarnya.
  3. Sebaiknya capeng order undangan setidaknya 3 bulan sebelum hari H. Biar ngga terkesan terburu-buru aja, tau sendiri kan kalo kerja buru-buru biasanya hasil nanti jadi kurang maksimal.
  4. Jangan pernah langsung percayakan semua desain, tulisan atau apapun itu ke orang di percetakan. Inget, siapa lagi yang bisa bikin persiapan nikah kamu sempurna kalo ngga dari si capeng itu sendiri. Jangan pernah males untuk cek tulisan dan progress undangan beserta bawel ke orang di percetakan supaya everything is under control. Kalo capeng sendiri males-malesan sama undangannya, apalagi orang lain yang ngurus tuh undangan. Bisa-bisa hasilnya nanti malah ngga sesuai banget dengan ekspektasi kalian.
  5. Jangan pernah malu untuk nawar harga ya guys !!!. Sedikit harga yang dikurangi per lembarnya bisa menghemat biaya yang lumayan loh dari budgetnya kita.
  6. Kalo misalnya capeng udah fix order undangannya, sebaiknya hindari hal-hal yang berbau kepo seperti masih tetap stalking instagram, wedding web atau apapun itu. Tujuannya agar kalian tuh ngga tergoda model undangan lain atau  gonta-ganti konsep undangan yang nantinya bikin kita rempong sendiri. Percaya deh, ngga bakal abis-abis referensinya kalo tingkat kekepoan kalian ngga dikontrol.
Okeeehhh eferibadeh... segitu dulu aja ya cerita mengenai persiapan undangan pernikahanku. Nanti aku post lagi deh hasil jadi undanganku nanti di blog, siapa tau bisa membantu kalian dalam mendapat info sekaligus sebagai referensi bentuk undangan pernikahan yang akan dipilih nantinya *yeay*. Doain yaa.. semoga nanti hasil undanganku bisa buagguussss dan ngga mengecewakan ^o^.

Contact Person Liza Photography:
BBM : 2A93E443
HP : 0812-78592393

Tidak ada komentar:

Posting Komentar